TUGAS KELOMPOK
TEORI-TEORI
KEPEMIMPINAN
Disusun Oleh Kelompok
Nama :
WAHYUDI
NICO PERDANA DIASZ
INGGIT SRIASIH
TRIA MAYA SARI
Semester : VII ( Tujuh)
Program
Studi : IAN (A) / PAGI
Mata
Kuliah : Kepemimpinan
Dosen Pembimbing
RIAU SUJARWANI, S.sos, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIPOL)
RAJA HAJI
TANJUNGPINANG
T.A 2011/2012
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………… i
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
…………........................................ 1
1. HAKIKAT
KEPEMIMPINAN………………………………… 1
2. TEORI
KEPEMIMPINAN…………………………………….. 3
1. Teori Sifat…………………………………………………… 3
2. Teori Perilaku……………………………………………….. 4
a. Konsiderasi dan Struktur Inisiasi……………………….. 4
b. Berorientasi Kepada Bawahan dan Produksi………........ 5
3. Teori Situasional…………………………………………..... 5
a. Model kontinum Otokratik-Demokratik…………........... 6
b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” …………………… 6
c. Model Situasional……………………………………….. 6
d. Model ” Jalan- Tujuan ”………………………………… 7
e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan”………............. 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 8
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
I. HAKIKAT KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan
keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar
sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang
memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin,
beberapa diantaranya :
· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin
adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
· Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah
mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan,
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
· Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama
harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik
dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang
yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai
agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib
dan ide ketuhanan yang berlainan.
· Menurut Lao Tzu,
Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain,
sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
· Menurut Davis and Filley,
Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang
yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
· Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus
bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya.
Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
v Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus
mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan
bagi orang – orang yang dipimpinnya.
v Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus
mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang
dibimbingnya.
v Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu
mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk
dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan
dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu
banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin
adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang
baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan
bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak
lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain
their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to
accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – (
Field Manual 22-100).
II. TEORI KEPEMIMPINAN
Teori
kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan
konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis,
sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin,
tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono,
1994: 27). Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan
dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan
beberapa segi antara lain :
Latar
belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan
peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap
masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada
beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain
- Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
- Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai
persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan
kemampuan.
Teori-teori dalam
Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,
sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau
ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut
Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
a.
Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,
obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
b. Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
c. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
b. Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
c. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki
berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada
relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan)
dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan
nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai
rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh
kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin
mempunyai deskripsi perilaku:
a. Konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang
cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi,
mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan
bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula
kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b. Berorientasi kepada bawahan dan produksi
Perilaku pemimpin yang
berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan
serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan
penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin
menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi
kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan,
perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya
terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan
perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi
dan gaya
kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin
menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku
tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.
Siagian (1994:129) adalah
v Jenis pekerjaan dan kompleksitas
tugas;
v Bentuk dan sifat teknologi yang
digunakan;
v Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
v Norma yang dianut kelompok;
v Rentang kendali;
v Ancaman dari luar organisasi;
v Tingkat stress;
v Iklim yang terdapat dalam
organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang
ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar
cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan
dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu
karena tuntutan situasi tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah
model-model kepemimpinan berikut:
a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut model ini, efektivitas
kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin
dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin
yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif,
apabila:
§ Hubungan atasan dan bawahan
dikategorikan baik;
§ Tugas yang harus dikerjakan
bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
§ Posisi kewenangan pemimpin
tergolong kuat.
c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa
efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi
situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang
digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas
kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang
dapat digunakan adalah
·
Memberitahukan;
·
Menjual;
·
Mengajak bawahan berperan serta;
·
Melakukan pendelegasian.
d. Model ” Jalan- Tujuan ”
Seorang pemimpin yang efektif
menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat
ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu
kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada
kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal
tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah
perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku
pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh
bawahannya. Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya
serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk
dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat
peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan
masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar